Assalamu'alaykum... Welcome In Maharisya's Zone... Tinggalkan Jejak Kamu Di Sini Yaaaa... Salam Sahabat.... (^_^)

Minggu, 07 Februari 2010

Karya seorang sahabat FB.. ^___^ (Akh Imam)

ingin sekali ku genggam erat tangannya, dan ku tarik ia untuk mengajaknya ke medan peperangan, ingin sekali ku angkat dirinya lalu ku jatuhkan ia, dan diapun mengamuk kepadaku, namun diapun sadar bahwa rasa sakitnya saat terjatuh tidak sesakit ketika dia harus melawan arus perubahan,rasa sakit ini begitu mengejutkan ritme perkembangan pemuda, tetapi ku yakini mereka kini yang sedang tertidur lelap akan beberapa saat lagi sadar,, karena pada intinya pemuda itu dinamis dan slalu khawatir dengan kondisi yang stagnan,, hingga saatnya nanti dia akan memilih, duduk 1 meja dengan penjilat, atau bergandengan tangan untuk melawannya..

Kini tepat detik detik menjelang hari yang di tunggu oleh kaula muda, hari yang biasa di sebut dengan hari puncaknya kasih sayang, hari dimana kasih sayang bertebaran disana-sini, hari dimana kesuka citaan menguak menjadi penuh kasih., ya hari itu biasa disebut hari valentine.

Di mana –mana kini banyak sekali muda mudi yang mulai menyusun jadwal acara mereka dari jauh jauh hari, agar hari yang tepat pada tanggal 14 februari itu mampu mereka kosongkan, agar hari tersebut mampu mereka sediakan untuk yang mereka sayangi.pemandangan yang biasa kini jika kita melihat sekeliling di department store di berbagai tempat, mereka menyajikan berbagai suguhan yang menarik. Mulai dari coklat, baju, cake, dan masih beragam lainnya. Disana pasti tertulis. “happy valentine”. Dari mulai harga Rp.5000 s/d Rp 250,000.

Jika runut sejarah mungkin teman-teman pasti sudah sangat mengetahuinya, karena mungkin kami sudah seringkali mencoba membeberkan tentang peranan sejarah di hari valentine ini, namun sepertinya itu sedikit banyak tidak berpengaruh, kini mungkin kondisi ironis yang sukar terjadi di kalangan pemuda, yaitu
tidak teintegrasinya antara otak dan hati,”

“pemuda kini cenderung mudah terfragmentasi dan bersikap lebih reaksonis dalam kesehariannya serta cenderung memiliki dunia sendiri” . kondisi ini sungguh kronis, padahal seharusnya peran mereka lah yan seharusnya menjadi agent of change (agen prubahan).

Benar sekali, bahwasanya valentine ini memang identik dengan hari “penuh kasih sayang”, saya pun mengetahuinya, namun dalam benak saya dan rekan juga pasti pernah bertanya “seandainya setiap hari merupakan hari valentine”.??, namun kini saya akan mencoba membahas dengan pemikiran seorang pemuda yang pernah terjerembab sebelumnya, dan kini perlahan lahan sadar.

Seandainya mungkin tanggal 14 februari nanti, para pemuda pemudi berlomba lomba memberi barang terbaiknya kepada pasangan nya, dengan berbagai macam benda dan dengan berbagai harga,dari yang penuh kasih sayang untuk memberikannya, dan mungkin ada yang memberikannya karena memaksakan, padahal saat itu mereka tidak memiliki uang, terlepas dari itu semua, sepertinya ini mampu menjadi trend di anak cucu kita nanti jika kita tidak cepat-cepat merubahnya dan memperbaiki dalam sebuah wadah baru.

Mungkin memang harga yang harus di bayar untuk membeli barang tersebut tidak bisa menggambarkan rasa kasih sayang dan rasa cinta yang mereka miliki kepada pasangannya, namun, pernah terlintas di benak saya,” seandainya para muda-mudi ini mampu mengundurkan niatnya dan mampu mengarahkannya ke hal yang lebih positif seperti membeli buku, bahkan meng-infaq annya..” subhanallah niscaya efeknya akan lebiih DAHSYAT.

Terdapat 4 faktor yang menyebabkan ini terjadi, dan sepertinya sikap yang saya ceritakan diatas merupakan sikap labilitas dari seorang pemuda yang cenderung memiliki dunia sendiri dan cenderung acuh tak acuh, berikut 4 faktor yang di simpulkan oleh rekan saya ”arini windy”:

a). Konsistensi dari orang itu sendiri akan perilaku dan tingkah laku yang dia lakukan di sekitar lingkungan ,dan lingkungan jg yg akan menilai apakah layak untuk di sebut sebagai “pribadi yang sosial”.

b). Moral dari diri orang tersebut yang akan menentukan juga apa jalur yg akan di tempuh tuk merasakan suatu keadaan yang merasa dia “nyaman ”,yaitu mengabungkan diri diantara lingkungan sosial & komersial . yg di maksud dengan lingkungan komersial adalah : suatu lingkungan /tempat terjadinya ekonomi pasif yang berada di lingkup kecil (RT/RW) .

c). Materi adalah salah satu yang sangat berpengaruh di masa-masa sekarang ini ,dimana orang rela menjual harga diri & kehormatan demi selembar kertas,setumpuk recehan .itulah ketertarikan etika kita diuji untuk bisa menentukan posisi kita untuk mengambil langkah/sikap .keberanian itu akan muncul kalau aspek ekonomi orang tersebut cukup ,sebaliknya apabila orang tersebut minim dalam financial ,maka akan sulit untuk bangkit dari krisis kepercayaan diri tuk menjurus hal-hal yang negatife ( menghalalkan semua usaha ).

d). Religi/Keagamaan adalah salah satu penopang keimanan orang agar bisa untuk membedakan mana yang boleh dan mana yang di larang .sikap ,sifat dan tabiat orang bisa di bentengi dengan kerohanian yang kita dapat dari pengetahuan umum atau yang kita dapat dari lingkungan sekitar. Aspek yang satu ini seperti sudah di tinggalkan oleh orang-orang yang akan haus duniawi,contohnya jaman sekarang ini banyak korupsi di depan kita ,kita untuk bertindak saja harus ada mekanisme yang sangat ribet/terlalu banyak aturan yg akhirnya menghilang begitu saja kasusnya ,itulah kerohanian kita patut untuk di pertanyakan.

BEST REGARDS to arini windy.!!

kini saya memiliki ide yang bersifat revolusioner, bagaimana jika esok tanggal 14 februari kita namakan hari infaq sedunia..!!! kalian sisihkan uang kalian untuk memberikan coklat dan untuk memberi barang-barang valentine lain, namun jangan berikan kepada pasangan kalian, melainkan berikanlah kepada kaum fakir yang membutuhkannya, dan berikan barang tersebut bersama pasangan kalian. Niscaya rasa sayang kalian akan lebih berguna,


“hingga saat nya nanti, mereka yang terlelap akan bangun, mereka terus berteriak akan kondisi stagnan yang sangat menusuk ulu hati mereka, mereka begitu ber ujud. Mereka selalu membanggakan bangsa nya, mereka selalu menjunjjung sikap keberanian dalam berperang dan selalu menjadi pemuda yang melawan arus negative,

bangsa ini masih memiliki matahari terbit di ufuk cita. Maka, setiap dari kita harus menaruh papan bertuliskan harapan di padang kebebasan. Dan pada saat masa yang dijanjikan itu tiba, maka kita akan berada dalam barisan kemenangan. Seperti apa yang dikatakan oleh Anis Matta, “Mereka, pahlawan, lahir dan dibesarkan di negeri ini. Mereka adalah aku, kamu, dan kita semua. Mereka bukan orang lain. Mereka hanya belum memulai. Hanya perlu berjanji, untuk merebut takdir kepahlawanannya”.

14 februari 2010. "not for valentine". but " Shodaqoh days".


'semoga berguna.

imam choirul roziqin
terjerumus_fakta@yahoo.com
[depok.kota inspirasi]


http://www.facebook.com/profile.php?v=app_2347471856&ref=profile&id=1210285889#!/note.php?r553b7fe3&note_id=291472657156&comments

Senin, 01 Februari 2010

Valentine's day menurut pandangan islam..


VALENTINE DAY (HARI BERKASIH SAYANG)
Menurut pandangan Islam
Benarkah ia hanya kasih sayang belaka ?
 
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116) 
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau  iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan  dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.

 SEJARAH VALENTINE:
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.
 
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
 
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis'  kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari. 
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu. 
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat  dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.
 
PANDANGAN ISLAM 
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?
 
Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36) 
Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu. 
Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
HAL-HAL YANG HARUS DIBERI PERHATIAN:-
Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus difahami di dalam  masalah 'Valentine Day'. 
1. PRINSIP / DASAR
   Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama  Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.
 
2. SUMBER ASASI
   Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah , berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan tertolak.
Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan  mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.
 
3. TUJUAN
   Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan      yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.
 
4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara.Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan    syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27)
Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan    semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat    mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati    mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
 
Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Kerana kalau dikata toleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia. 
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ? Sudah semestinya kita menyedari sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar Rohim.  Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain. 
Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerosakan-kerosakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media massa, televisyen dan sebagainya. Karena sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa.
 
MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG TEGUH)
Perhatikanlah Firman Allah :“…dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim”.
 
Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta menjalankan ajarannya.
Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat sehingga dengan izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w.
Firman Allah s.w.t.:“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik teman”.
 
Berkata Peguam Zulkifli Nordin (peguam di Malaysia) di dalam kaset 'MURTAD' yang mafhumnya :-
"VALENTINE" adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!!  Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Spanyol..

 
sumber : http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/valentineday.htm

Valentine dalam kacamata islam

Sejarah Valentine's Day

The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine’s Day :

“Some trace it to an ancient Roman festival called Lupercalia. Other experts connect the event with one or more saints of the early Christian church. Still others link it with an old English belief that birds choose their mates on February 14. Valentine's Day probably came from a combination of all three of those sources--plus the belief that spring is a time for lovers.”

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (lihat: The World Book Encyclopedia, 1998).

Kebiasaan mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).

Lalu bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” (www.korrnet.org) mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta'ala. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!

Saudaraku, itulah sejarah Valentine’s Day yang sebenarnya, yang seluruhnya tidak lain bersumber dari paganisme orang musyrik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor. Bahkan tak ada kaitannya dengan “kasih sayang”, lalu kenapa kita masih juga menyambut Hari Valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat? Atau hanya ikut-ikutan semata tanpa tahu asal muasalnya?.

Bila demikian, sangat disayangkan banyak teman-teman kita remaja putra-putri Islam yang terkena penyakit ikut-ikutan mengekor budaya Barat dan acara ritual agama lain. Padahal Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya”
(Al Isra' : 36).


sumber : http://youngmuslimsindo.blogspot.com/2006/02/sejarah-valentines-day_10.html

Mau Cari Apaaaa..???


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Lincah.Com - Bugatti Cars