Assalamu'alaykum... Welcome In Maharisya's Zone... Tinggalkan Jejak Kamu Di Sini Yaaaa... Salam Sahabat.... (^_^)

Minggu, 07 Februari 2010

Karya seorang sahabat FB.. ^___^ (Akh Imam)

ingin sekali ku genggam erat tangannya, dan ku tarik ia untuk mengajaknya ke medan peperangan, ingin sekali ku angkat dirinya lalu ku jatuhkan ia, dan diapun mengamuk kepadaku, namun diapun sadar bahwa rasa sakitnya saat terjatuh tidak sesakit ketika dia harus melawan arus perubahan,rasa sakit ini begitu mengejutkan ritme perkembangan pemuda, tetapi ku yakini mereka kini yang sedang tertidur lelap akan beberapa saat lagi sadar,, karena pada intinya pemuda itu dinamis dan slalu khawatir dengan kondisi yang stagnan,, hingga saatnya nanti dia akan memilih, duduk 1 meja dengan penjilat, atau bergandengan tangan untuk melawannya..

Kini tepat detik detik menjelang hari yang di tunggu oleh kaula muda, hari yang biasa di sebut dengan hari puncaknya kasih sayang, hari dimana kasih sayang bertebaran disana-sini, hari dimana kesuka citaan menguak menjadi penuh kasih., ya hari itu biasa disebut hari valentine.

Di mana –mana kini banyak sekali muda mudi yang mulai menyusun jadwal acara mereka dari jauh jauh hari, agar hari yang tepat pada tanggal 14 februari itu mampu mereka kosongkan, agar hari tersebut mampu mereka sediakan untuk yang mereka sayangi.pemandangan yang biasa kini jika kita melihat sekeliling di department store di berbagai tempat, mereka menyajikan berbagai suguhan yang menarik. Mulai dari coklat, baju, cake, dan masih beragam lainnya. Disana pasti tertulis. “happy valentine”. Dari mulai harga Rp.5000 s/d Rp 250,000.

Jika runut sejarah mungkin teman-teman pasti sudah sangat mengetahuinya, karena mungkin kami sudah seringkali mencoba membeberkan tentang peranan sejarah di hari valentine ini, namun sepertinya itu sedikit banyak tidak berpengaruh, kini mungkin kondisi ironis yang sukar terjadi di kalangan pemuda, yaitu
tidak teintegrasinya antara otak dan hati,”

“pemuda kini cenderung mudah terfragmentasi dan bersikap lebih reaksonis dalam kesehariannya serta cenderung memiliki dunia sendiri” . kondisi ini sungguh kronis, padahal seharusnya peran mereka lah yan seharusnya menjadi agent of change (agen prubahan).

Benar sekali, bahwasanya valentine ini memang identik dengan hari “penuh kasih sayang”, saya pun mengetahuinya, namun dalam benak saya dan rekan juga pasti pernah bertanya “seandainya setiap hari merupakan hari valentine”.??, namun kini saya akan mencoba membahas dengan pemikiran seorang pemuda yang pernah terjerembab sebelumnya, dan kini perlahan lahan sadar.

Seandainya mungkin tanggal 14 februari nanti, para pemuda pemudi berlomba lomba memberi barang terbaiknya kepada pasangan nya, dengan berbagai macam benda dan dengan berbagai harga,dari yang penuh kasih sayang untuk memberikannya, dan mungkin ada yang memberikannya karena memaksakan, padahal saat itu mereka tidak memiliki uang, terlepas dari itu semua, sepertinya ini mampu menjadi trend di anak cucu kita nanti jika kita tidak cepat-cepat merubahnya dan memperbaiki dalam sebuah wadah baru.

Mungkin memang harga yang harus di bayar untuk membeli barang tersebut tidak bisa menggambarkan rasa kasih sayang dan rasa cinta yang mereka miliki kepada pasangannya, namun, pernah terlintas di benak saya,” seandainya para muda-mudi ini mampu mengundurkan niatnya dan mampu mengarahkannya ke hal yang lebih positif seperti membeli buku, bahkan meng-infaq annya..” subhanallah niscaya efeknya akan lebiih DAHSYAT.

Terdapat 4 faktor yang menyebabkan ini terjadi, dan sepertinya sikap yang saya ceritakan diatas merupakan sikap labilitas dari seorang pemuda yang cenderung memiliki dunia sendiri dan cenderung acuh tak acuh, berikut 4 faktor yang di simpulkan oleh rekan saya ”arini windy”:

a). Konsistensi dari orang itu sendiri akan perilaku dan tingkah laku yang dia lakukan di sekitar lingkungan ,dan lingkungan jg yg akan menilai apakah layak untuk di sebut sebagai “pribadi yang sosial”.

b). Moral dari diri orang tersebut yang akan menentukan juga apa jalur yg akan di tempuh tuk merasakan suatu keadaan yang merasa dia “nyaman ”,yaitu mengabungkan diri diantara lingkungan sosial & komersial . yg di maksud dengan lingkungan komersial adalah : suatu lingkungan /tempat terjadinya ekonomi pasif yang berada di lingkup kecil (RT/RW) .

c). Materi adalah salah satu yang sangat berpengaruh di masa-masa sekarang ini ,dimana orang rela menjual harga diri & kehormatan demi selembar kertas,setumpuk recehan .itulah ketertarikan etika kita diuji untuk bisa menentukan posisi kita untuk mengambil langkah/sikap .keberanian itu akan muncul kalau aspek ekonomi orang tersebut cukup ,sebaliknya apabila orang tersebut minim dalam financial ,maka akan sulit untuk bangkit dari krisis kepercayaan diri tuk menjurus hal-hal yang negatife ( menghalalkan semua usaha ).

d). Religi/Keagamaan adalah salah satu penopang keimanan orang agar bisa untuk membedakan mana yang boleh dan mana yang di larang .sikap ,sifat dan tabiat orang bisa di bentengi dengan kerohanian yang kita dapat dari pengetahuan umum atau yang kita dapat dari lingkungan sekitar. Aspek yang satu ini seperti sudah di tinggalkan oleh orang-orang yang akan haus duniawi,contohnya jaman sekarang ini banyak korupsi di depan kita ,kita untuk bertindak saja harus ada mekanisme yang sangat ribet/terlalu banyak aturan yg akhirnya menghilang begitu saja kasusnya ,itulah kerohanian kita patut untuk di pertanyakan.

BEST REGARDS to arini windy.!!

kini saya memiliki ide yang bersifat revolusioner, bagaimana jika esok tanggal 14 februari kita namakan hari infaq sedunia..!!! kalian sisihkan uang kalian untuk memberikan coklat dan untuk memberi barang-barang valentine lain, namun jangan berikan kepada pasangan kalian, melainkan berikanlah kepada kaum fakir yang membutuhkannya, dan berikan barang tersebut bersama pasangan kalian. Niscaya rasa sayang kalian akan lebih berguna,


“hingga saat nya nanti, mereka yang terlelap akan bangun, mereka terus berteriak akan kondisi stagnan yang sangat menusuk ulu hati mereka, mereka begitu ber ujud. Mereka selalu membanggakan bangsa nya, mereka selalu menjunjjung sikap keberanian dalam berperang dan selalu menjadi pemuda yang melawan arus negative,

bangsa ini masih memiliki matahari terbit di ufuk cita. Maka, setiap dari kita harus menaruh papan bertuliskan harapan di padang kebebasan. Dan pada saat masa yang dijanjikan itu tiba, maka kita akan berada dalam barisan kemenangan. Seperti apa yang dikatakan oleh Anis Matta, “Mereka, pahlawan, lahir dan dibesarkan di negeri ini. Mereka adalah aku, kamu, dan kita semua. Mereka bukan orang lain. Mereka hanya belum memulai. Hanya perlu berjanji, untuk merebut takdir kepahlawanannya”.

14 februari 2010. "not for valentine". but " Shodaqoh days".


'semoga berguna.

imam choirul roziqin
terjerumus_fakta@yahoo.com
[depok.kota inspirasi]


http://www.facebook.com/profile.php?v=app_2347471856&ref=profile&id=1210285889#!/note.php?r553b7fe3&note_id=291472657156&comments

0 komentar:

Posting Komentar

Mau Cari Apaaaa..???


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Lincah.Com - Bugatti Cars