Assalamu'alaykum... Welcome In Maharisya's Zone... Tinggalkan Jejak Kamu Di Sini Yaaaa... Salam Sahabat.... (^_^)

Kamis, 07 Januari 2010

Catatan Pejuang Hijau Berharap Jannah: TETAP ISTIQOMAH, ATAU KAU HANYA AKAN MENJADI SAMPAH!

Hmmm…kalimat menarik yang ingin coba ana uraikan, walau nantinya mungkin akan hadir kekecewaan karena pembahasan yang tak terlalu begini dan begitu sesuai yang diharapkan.
Bicara tentang istiqomah memang bukanlah hal yang terlalu pelik. Banyak makna yang bisa kita telaah hingga menemukan rangkaian kesimpulan yang membuat hati kian teduh dan berprinsip tentunya. Ikhwafillah, sungguh perjalanan ini masih begitu panjang….panjang sekali yang bahkan tak pernah kita tahu dimanakah ujungnya. Kaki-kaki ini telah letih dengan ribuan langkah yang terkadang menjadi sumber keluhan, ‘ah akhi…ana ga punya kendaraan untuk mikul amanah ini,susah bolak-balik’…selalu itu menjadi jurus andalan ketika diri yang nampak menonjol loyal pada dakwah terbaca oleh saudara. Mata-mata ini, yang selalu menunduk dengan segala maksiat di hadapan…siputih bergentayanganlah, celana pendeklah, celana biawaklah, make up lebaylah….dan sejuta problem gila lainnya yang sungguh kau tahu kelak semua itu akan mendapat pertanggungjawaban di hadapan Robbmu. Dan tentu, tenaga yang kian lama kian terkuras saja, makin lama eksis di dakwah, ortu mulai bicara tentang fisiklimu yang terkadang terkuras uang jajan dan uang kuliah hanya untuk menutupi berbagai kekurangan snack dalam acara-acara mensyiarkan gaung dakwah hingga menjadi kau kurang gizi.
Sederet keluhan yang terdaftar di benak membuat hati terkadang mulai melemah. Dengan sebuah pertimbangan bodoh: kawan di kampus yang ga terlalu aktif dakwah, toh prestasinya membuat sang ortu tersenyum siang malam. Ternyata ridho sekali dengan si anak yang telah menjalankan amanah orangtua dengan sebenar-benarnya. Belum lagi dengan semua godaan depan mata yang menawarkan seribu kenikmatan dunia. Sebuah organisasi yang lebih menjanjikan ‘keindahan’ dan ‘bunga’ dalam dakwah. Hingga diripun terseret. Hanyut, hingga menjauh dari aliran kebenaran sesuai tuntunan. Pacaran menjadi sesuatu yang ‘didengkikan’ bahkan. Masya Alloh. sejauh itukah kefuturanmu???
Semua yang membuat hati gusar dan melemah hendaklah menjadi sesuatu yang wajib kita jauhi. Supaya kesyukuran itu tetap hadir dan keberkahan serta ridho Alloh tetap menjadi prioritas utama. Mengenai masalah hal-hal kecil yang terkadang diremehkan, membuat kita tanpa sadar jauh dari saudara, lama-lama jadi malas rapat, jadi malas liqo’, bahkan malas sunnah shaum,dhuha tahajjud. Padahal, amalan-amalan sunnah itulah yang kian menguatkan iman dan taqwa kita, memberi spirit baru pada diri dan akhi ukhti. Terkadang kita lebih silau dengan segala cita-cita ‘dunia’ yang harusnya kita pertanyakan sejauh mana ini akan membawa kita pada ‘hari kedua kita’ atau dunia akhirat.
Istiqomah memang suatu pilihan yang harus kita tentukan sekarang juga, mau atau tidak. Manjadda wajadda. Siapa yang bersungguh-sungguh maka ialah yang akan berhasil. Maksud ana disini, siapa yang bersungguh-sungguh ingin istiqomah, maka ialah yang akan istiqomah, Alloh akan menunjukkan jalan kebenaran-Nya . Ia tak akan membiarkan kita linglung dalam dakwah bila memang niat kita benar ingin bertahan dan tanpa henti mencari kebenaran. Memang, masalah ikhlas tak perlu dipertanyakan oleh saudara, tapi setidaknya hati sendiri bisa mengoreksi sejauh mana antum wa antuna serius dan bersungguh-sungguh dalam hal menyeru kebaikan dan benar-benar melakukan ini karena Alloh, bukan karena suka pada ‘si dia’, melejitkan popularitas, serta ingin menjual pesona. Juga tak kan ada yang bernama bosan menemani keseharian seorang kader selama ia bahagia di ‘penjara’ ini. Bila memang kebosanan mulai merayap di jiwa, segera banyak istighfar dan berdoa, minta pada Alloh agar tak segera menggantikan posisimu dengan orang lain. Kenapa? Karena sedetik saja kau berniat untuk mundur dari jalan juang ini, maka detik berikutnya Alloh telah menyiapkan satu hidayah bagi seseorang yang akan menggantikan kedudukanmu yang tadinya mulia. Maukah kau? Tergeser dari pilar-pilar dakwah, tergeser dalam menaiki tangga surga, terbelakang dalam masalah kecerdasan. Bukankah orang yang cerdas adalah yang memikirkan kehidupan setelah kehidupan???
Banyak hal yang harus kita waspadai supaya kita benar-benar yakin untuk tetap istiqomah. Tentu kita pernah mendengar satu cerita yang meneteskan air mata. Seorang wanita yang tetap mempertahankan jilbab besarnya walaupun raga selalu tersakiti dan terdzolimi oleh anggota keluarga sendiri. Seorang lelaki yang rela tetap menjaga kesuciannya dari berzina walaupun sang wanita menawarkan segala keindahan yang menurutnya itu adalah musibah. Dan banyak lagi kisah-kisah tauladan yang bisa kita ambil hikmahnya dan kita bagi pada saudara kita yang berharap iapun akan mendapat hidayah yang sama. Fastabiqul khoirot. Harus benar-benar kita pahami makna dibalik perkataan Alloh itu. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Banyak kebaikan yang harus kita tebarkan untuk menarik perhatian Alloh, dan sekali lagi bukan untuk mencari simpati dunia. Kabaikan kecil yang bisa kita lakukan di ruang lingkup kampus misalnya, menebarkan salam dan tegur sapa, bukankah senyumpun ibadah?, berbagi ilmu pada saudara yang agak sulit menerima ilmu secara cepat, membiasakan selalu membantu saudara yang tengah kesulitan dari berbagai aspek. Banyak, dan banyak sekali hal yang bisa kita lakukan, hanya kita saja yang tidak kreatif memikirkan seperti apa bentuk kebaikan-kebaikan yang bisa kita lakukan. Sekali lagi, niat dalam hal ini sangatlah berperan. Innamal a’malubi niat.
Istiqomah tentu saja berlawanan dengan kefuturan. Kefuturan yang bisa jadi bermakna berkurangnya tingkatan ibadah seseorang hari ini dari ibadah yang kemarin. Kalau kemarin tahajudnya lancar dan khusuk, tapi hari ini entah kenapa terasa gersang. Sungguh, fenomena futur itu tengah melanda jiwa kita, dan tentu kita tak boleh bertahan dengan kondisi semacam ini. Harus bangkit dari keterpurukan dan penjajahan setan terhadap ruhiyah kita. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.Raja manusia.Sembahan manusia.Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,dari (golongan) jin dan manusia.”(114:1-6)
Ikhwafillah rahimahullah,
Jangan ada kata bosan dalam dakwah. Jangan sampai kita menjadi sampah-sampah tak berguna. Menjadi buih-buih di lautan yang sungguh tak punya hakikat diri, terombang-ambing dalam hempasan gelombang kasar, yang tiada berpikir, yang tiada bekerja, yang pada maknanya adalah bak sampah yang tiadalah berguna!
Kita adalah kuntum khoiru ummah, sebaik-baik umat yang hidup di dunia, karena kita menyeru dan mengajak orang lain pada kebaikan dan agama Alloh yang mulia. Yang menjaga sunnah-sunnah yang Rasul ajarkan. Yang tiada mengenal kata putus asa dan kesedihan berlebihan ketika diuji dengan berbagai problema. Jangan khawatir kawan, janji Alloh itu pasti. Pasti. Dan pasti. Jangan pernah ragu. Ingatlah…ketika kau tak lagi konsisten di sini, maka akan ada yang segera menggantikanmu, yang benar-benar berjuang membela kalimatullah. Ketika kau mulai tak setia, artinya kau sudah siap menjadi sampah yang tak berguna. Yang hanyut terbawa-bawa, dan Alloh akan membiarkanmu tenggelam dalam kesesatanmu itu, tetap membiarkanmu lupa, lupa pada kerinduan yang abadi….yakni menatap Wajah Mulia Alloh.
Ikhwahfillah rahimahullah,
Ana mohon maaf atas segala kekurangan. Mungkin ini tak seberapa, dan bisa jadi ilmu antum wa antuna jauh lebih ‘wah’ dari ana yang baru belajar ini…tapi satu yang ana harapkan, semoga antum tak berniat untuk hanya istiqomah seorang diri. Pikirkan jua sahabatmu, orang-orang yang telah kau cintai karena Alloh. Bagilah hikmah yang kau dapat kepada semua orang yang kau sayangi,,,sekarang, sebelum napasmu segera berakhir.

[Admin akhwat,,]
Forumkonspirasilangit
“dakwah sampai mati!”

copasan sahabat facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Mau Cari Apaaaa..???


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Lincah.Com - Bugatti Cars